TheLorryeans suka gemes gak kalau belanja online tapi pengiriman kadang jadi lama banget? Nah sebelum jadi bete sendiri karena paket gak datang-datang, harus tau proses pengiriman barang dari seller atau produsen hingga ke konsumen itu gimana.

Proses pengiriman barang pada dasarnya harus memperhatikan kualitas dan ketepatan waktu. Sebab, konsumen biasanya sangat menginginkan barang yang mereka beli tiba secepat mungkin dalam kondisi yang baik. Oleh karena itu, jasa pengiriman barang yang efektif dan efisien sangat penting, agar setiap pihak dalam kegiatan kirim barang tidak dirugikan.

Nyatanya, kegiatan logistik tidak sesimpel yang dibayangkan. Apalagi dalam proses pendistribusian barang. Sebab, terdapat beberapa tahapan perjalanan agar barang sampai ke tangan konsumen. Tahapan pengiriman barang ini terdiri dari first mile, mid mile,dan last mile yang merupakan serangkaian proses dari supply chain milestone.

Apa itu Supply Chain?

Istilah Supply Chain pada bahasa Indonesia yang memiliki arti “rantai pasok” pertama kali diperkenalkan oleh Oliver & Weber pada tahun 1982. Mereka berdua yang merupakan konsultan di lapangan dengan spesialisasi logistik, mengajukan sebuah konsep manajemen rantai pasok dengan pendekatan integrasi multi sektor yang didasarkan pada aktivitas kolaborasi.

Rantai pasok atau Supply Chain pada dasarnya merupakan serangkaian proses bisnis beberapa pihak yang terhubung untuk meningkatkan nilai tambah bahan baku atau produk barang dan mendistribusikannya kepada konsumen.

Secara spesifik, rantai pasok secara modern menurut Chopra dan Meindl (2013) tidak terbatas pada pabrik dan pemasok saja, tetapi juga melibatkan distributor, penggudang, pengecer, bahkan kebutuhan konsumen. Hal ini menunjukkan bahwa untuk memahami rantai pasok dengan baik, perlu melihat seluruh aspek yang terlibat, termasuk kebutuhan dan preferensi konsumen.

Fokus utama dari rantai pasok yang berupa peningkatan nilai tambah dari sebuah produk, mengharuskan setiap pihak dalam hubungan bisnis memberikan kontribusi melalui tindakan atau proses spesifik yang dapat meningkatkan nilai produk.

Selain peningkatan nilai tambah, rantai pasok juga bertujuan memenuhi permintaan konsumen, meningkatkan daya saing, meningkatkan keuntungan, dan membangun hubungan yang baik antara para pihak dalam rantai pasok.

Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan komponen lain dalam rantai pasok, seperti membangun koordinasi dan kolaborasi dengan pihak lain di sepanjang rantai.

Karena tujuan utama manajemen rantai pasok adalah untuk memenuhi permintaan pelanggan melalui penggunaan sumber daya yang paling efisien, termasuk kapasitas distribusi, persediaan, dan sumber daya manusia.

Banyaknya hal hal yang diperlukan dalam menjalani manajemen rantai pasok, maka beberapa perusahaan memilih untuk mengalihdayakan manajemen rantai pasok mereka dengan bekerja sama dengan penyedia jasa logistik pihak ketiga.

Bagi perusahaan, tentu penyedia jasa logistik pihak ketiga pasti lebih efektif dan efisien dibandingkan perusahaan sendiri yang mengelola proses logistik, karena jasa logistik pihak ketiga sudah pasti lebih ahli melalukan pengembangan rantai pasok.

Hal ini dikarenakan prinsip umum dari pengembangan rantai pasok ialah tidak adanya kondisi universal pada pasar untuk setiap produk atau layanan.

Sehingga dengan keahlian pada bidang logistik, penyedia jasa logistik pihak ketiga tentunya sudah mengetahui langkah dan cara rantai pasok yang lebih efektif dan efisien sesuai dengan produk berdasarkan layanan yang akan diberikan.

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, proses rantai pasok pengiriman barang didalamnya terdapat first mile, mid mile,dan last mile. Yuk kenali lebih jauh…

Apa Itu First Mile pada Proses Pengiriman Barang?

first mile

First mile adalah rangkaian atau awal dari proses pengiriman barang pertama. Pada tahap ini, terjadi pengambilan barang dari tempat produksi menuju gudang penyimpanan. Pengambilan ini biasanya terjadi dalam jumlah besar dan memiliki waktu yang terjadwal, maka dari itu pihak produsen sewa truk sebagai armada utama untuk first mile ini.

Meski demikian, first mile memiliki arti yang berbeda tergantung dari bisnisnya. Untuk retailer, first mile berarti pengiriman barang dari pusat distribusi lokal ke toko-toko sehingga retailer biasa sewa pickup untuk pengirimannya. Namun, bagi produsen, first mile adalah pengangkutan barang dari pabrik ke pusat distribusi.

Tips Optimasi First Mile

Agar di tahap first mile lancar, maka perlu ada pengoptimasian, seperti:

1. Memilih Mitra Pengiriman yang Tepat

Mitra pengiriman adalah faktor penting, agar first mile bisa dilewati oleh barang dengan baik. Mitra pengiriman yang baik biasanya memiliki sistem yang memudahkan pelanggan untuk mendapatkan informasi.

Hal tersebut bertujuan agar proses pengiriman barang menjadi lebih jelas. Selain itu, dengan mitra pengiriman yang tepat, barang bisa datang dengan tepat waktu.

2. Menggunakan Teknologi

Optimasi yang kedua adalah menggunakan teknologi untuk membuat proses pengelolaan, mulai dari perencanaan rute hingga penyortiran secara otomatis. Optimasi ini dapat menghasilkan efisiensi yang lebih besar dalam pemuatan truk dan waktu pengiriman sampai last mile.

Beberapa proses yang bisa menggunakan teknologi automasi mulai dari pelacakan, komunikasi, notifikasi, dan peringatan. Salah satu perusahaan yang sukses meningkatkan kinerja logistik melalui otomatisasi adalah GoJek.

Melalui GoSend, mereka melakukan efisiensi dengan menggunakan pencatatan secara terdigitalisasi, data terstandarisasi, dan terintegrasi. Ini juga cara mereka dalam menyediakan solusi untuk kebutuhan pengiriman hyperlocal on-demand dengan mengedepankan pengiriman first mile.

Informasi lebih lengkap tentang First Mile, kunjungi Tips First Mile

Apa Itu Mid Mile pada Proses Pengiriman Barang?

Mid Mile

Mid mile adalah proses pengiriman barang tahap kedua. Mid mile adalah proses pengiriman sebelum diterima oleh konsumen akhir. Pada tahap ini, terjadi pengangkutan barang dari gudang penyimpanan ke pusat distribusi/distributor (retailer) atau dari gudang penyimpanan kota pengirim ke gudang penyimpanan kota penerima.

Tips Optimasi Mid Mile

Pada tahap mid mile, perlu jasa delivery yang efektif dan mampu memproses pengiriman barang dengan cepat. Untuk itu, perlu beberapa pengoptimalan mulai dari sumber daya dan teknologi. Adapun pengoptimalannya adalah sebagai berikut:

1. Pemilihan Jalur yang Tepat

Cara optimasi yang pertama adalah memilih jalur distribusi yang tepat. Sebab, jika jalur distribusi tidak tepat, maka bisa menghabiskan bahan bakar, waktu, dan juga kehilangan pelanggan. Untuk mengoptimalkannya, operasi mid mile bisa menggunakan bantuan dari fitur multi-stop route.

2. Penggunaan Teknologi

Proses penerimaan barang maupun pengirimannya adalah kunci agar operasi menjadi lebih efisien. Salah satu caranya dengan penggunaan teknologi seperti mengotomatisasi tugas-tugas, agar meningkatkan kinerja. Beberapa di antaranya adalah sistem bongkar muat truk otomatis dan sistem conveyor pallet.

Adanya sistem yang otomatis, membuat operasi mid mile yang efisien dan memiliki persentase kesalahan yang kecil. Sehingga, mempercepat proses mid mile itu sendiri. Salah satu yang sukses menerapkan teknologi di mid mile adalah Walmart. Mereka mengoptimasinya dengan tujuan untuk memangkas biaya.

Untuk mencapai kesuksesan dalam pengiriman mid mile, mereka menggunakan kendaraan autonomous untuk mengangkut barang ke rute yang telah ditentukan. Walmart berpendapat, ketika truk pengiriman telah mereka kerahkan, biaya logistik dan pengiriman berhasil terpotong setengahnya.

Informasi tentang Mid Mile lebih lengkap kunjungi artikel Kenali Middle Mile

Apa Itu Last Mile pada Proses Pengiriman Barang?

Last Mile

Proses pengiriman barang tahap terakhir adalah last mile. Last mile adalah proses pengangkutan barang dari gudang distributor ke tujuan akhir. Tujuan ini bisa alamat konsumen langsung atau ritel, seperti toko kelontong.

Nantinya, perusahaan akan mendapatkan penilaian dari sebuah experience dalam berbelanja dari konsumen. Sebab, konsumen akan menilai apakah kualitas barang dalam kondisi yang bagus dan pengirimannya tepat waktu.

Tips Optimasi Last Mile

Untuk mendapatkan penilaian yang baik dari konsumen, perlu dilakukan pengoptimalan pada tahap last mile, seperti:

1. Penggunaan Teknologi untuk Tracking

Proses pengiriman barang pada tahap last mile sering memiliki banyak celah, seperti miskomunikasi di daerah pedesaan atau tanpa jaringan. Hal tersebut membuat pengiriman jadi lebih lama. Bahkan, paket sampai dikembalikan ke gudang.

Namun, dengan adanya teknologi maps atau peta digital dan sistem pelacakan, hal tersebut bisa Anda hindari. Salah satu contohnya adalah Shopee yang menyediakan teknologi berupa sistem maps dan tracking setiap kali barang sedang dikirim. Informasi yang dihasilkan pun berdampak pada peningkatan operasi distribusi dan pengalaman pelanggan.

2. Menjaga Kualitas Barang dan Waktu Pengiriman

Menjaga kualitas barang tetap dalam kondisi baik selama pengiriman adalah cara optimasi last mile. Sebab, jika kondisi barang buruk, maka akan berdampak pada kepuasan konsumen. Selain itu, ketepatan waktu dalam proses pengiriman barang adalah hal yang penting          

Oleh karena itu, cara optimasinya adalah memilih mitra yang selalu menjaga barang sampai tujuan dan tepat waktu. Selain itu, pilih mitra yang tepat dengan armada profesional.

Untuk tips lebih lanjut silahkan kunjungi Tips Last Mile

Jadi, Bagaimana Proses Pengiriman Barang?

Agar sampai ke tujuan, sebuah barang akan melewati berbagai proses, seperti first, mid, dan last mile. Jika salah satunya mengalami masalah, maka akan terjadi kerugian, seperti keterlambatan pengiriman. Untuk itu, optimasi harus Anda lakukan, agar proses pengiriman berjalan lancar.

Cara pengoptimalannya bisa dengan memilih mitra yang tepat, seperti menggunakan jasa TheLorry. TheLorry bisa menjadi solusi distribusi barang bisnis, seperti kebutuhan UMKM atau perusahaan Anda. Jika tertarik, Anda bisa memesan jasanya lewat website TheLorry.

Sumber:

Chauhan SS, Proth JM. 2005. Analysis of a supply chain partnership with revenue sharing. International Journal of Production Economics. 97(1): 44–51. doi: 10.1016/j.ijpe.2004.05.006.

Chopra S, Meindl P. 2013. Supply Chain Management: Strategy, Planning and Operation 5th edn. New York (US): Pearson. doi: 10.5772/633.

Albastroui, Irina & Felea, Mihai. Defining the concept of supply chain management and its relevance to romanian academics and practitioners. Academy of economic studies.

https://www.lalamove.com/id/blog/mengenal-first-mile-mid-mile-dan-last-mile-dalam-sistem-supply-chain

https://fareye.com/resources/blogs/first-mile-delivery-logistics

https://www.mceasy.co.id/post/first-mile-delivery-awal-dari-suksesnya-pengiriman

https://www.mceasy.com/blog/bisnis/manajemen-pengiriman/middle-mile-delivery-rantai-kedua-terakhir-dalam-supply-chain/

https://www.simplidots.com/mengenal-last-mile-delivery-untuk-distribusi-barang/

https://dnr.id/news/apa-itu-last-mile-delivery-jawaban-tantangan-kebutuhan-logistik-di-indonesia

Penulis : Dony Raditya
Editor : Bani Darmawan
Update : 27 Oktober 2023

Spread the love

Leave a Reply