Era digital saat ini yang menuntut serba cepat, menjadikan dunia bisnis juga harus mengikuti kecepatan era digital. Penggunaan logistik pada sebagian besar bisnis menjadi salah satu aspek yang krusial dalam keberhasilan bisnis.

Permintaan akan pengiriman barang yang lebih cepat, efisien, dan tepat waktu semakin meningkat seiring cepatnya dunia bisnis. Salah satu konsep yang penting dalam dunia logistik modern adalah Supply Chain atau Rantai Pasokan.

Pada Rantai Pasokan terdapat beberapa tahapan, pada artikel sebelumnya telah dibahas mengenai First Mile dan Last Mile, dan berikut adalah tentang Middle Mile.

 

mid mile

Pengertian Pengiriman Middle Mile

Middle yang artinya tengah atau berada ditengah-tengah menandakan “middle mile” dalam industri logistik mengacu pada tahap tengah-tengah pada rantai pasok. Tahap yang berada di antara “first mile” (tahap pengumpulan barang dari produsen atau pemasok) dan “last mile” (tahap pengantaran barang ke pelanggan akhir).

Tengah-tengah dari rantai pasok memiliki arti posisi barang dikirim dari pusat distribusi atau fasilitas penyimpanan utama ke pusat pengiriman lokal atau tempat penyimpanan terakhir sebelum diantarkan ke pelanggan.

Tahap ini memiliki peran vital dalam memastikan pengiriman barang yang efisien dan tepat waktu ke tujuan akhir. Tantangan utama dalam middle mile adalah memastikan pengiriman barang yang efisien dan tepat waktu

Middle mile sangat penting dalam proses logistik karena melibatkan pergerakan barang dalam jumlah besar antara lokasi yang lebih jauh dan lebih dekat dengan pelanggan. Ini mencakup pengiriman antara kota, antara wilayah, dan bahkan antara negara dalam beberapa kasus. Middle mile dapat melibatkan berbagai mode transportasi.

Bila pengiriman barang dengan banyak destinasi, pengiriman middle mile memiliki peran penting dalam memastikan barang sampai ke tujuan dengan efisien dan tepat waktu. Pada pengiriman middle mile terdapat beberapa proses yang harus dilalui agar barang sampai tepat waktu. Berikut proses mid mile yang biasa dilakukan oleh sebagian besar perusahaan logistik.

1. Manajemen Barang (Pengumpulan dan Pengelompokan)

Pada tahap ini, setelah proses First Mile, barang dikumpulkan dari berbagai sumber, seperti dari toko, pemasok atau pabrik. Kemudian barang-barang dikelompokkan menjadi satu pengiriman yang lebih besar yang pada saat inilah proses Middle Mile dimulai. Hal ini dilakukan untuk mengoptimalkan penggunaan ruang dan kendaraan serta mengurangi biaya pengiriman.

Pusat distribusi harus dapat memastikan ketersediaan tempat yang memadai untuk memenuhi permintaan di pusat pengiriman lokal, sambil menghindari biaya penyimpanan yang berlebihan. Dalam konteks ini, analitik data dan sistem manajemen barang yang baik sangat penting untuk memprediksi permintaan, mengoptimalkan ruang dan mencegah kelebihan barang yang dapat merugikan.

2. Pemrosesan dan Penyimpanan di Gudang Penyimpanan

Manajemen barang yang diawali dengan mengumpulkan barang di gudang penyimpanan atau pusat distribusi, barang-barang disimpan sesuai dengan kelompok wilayah tujuannya. Untuk memudahkan proses ini, barang-barang dari e-commerce biasanya menggunakan bar-code atau saat ini QR-Code, sehingga dapat diperiksa dan diproses lebih cepat yang kemudian disimpan sementara. Proses ini meliputi pemeriksaan kode, kualitas, pemisahan berdasarkan tujuan pengiriman, pengemasan ulang (jika diperlukan), dan pengaturan penyimpanan sesuai destinasi sehingga lebih efisien.

3. Pengaturan Rute Pengiriman

Selain manajemen barang, optimasi rute juga merupakan faktor penting dalam middle mile. Memilih rute yang optimal untuk mengirim barang dengan efisien dapat mengurangi biaya transportasi dan waktu pengiriman. Rute pengiriman yang tepat juga memungkinkan penghematan bahan bakar dan mengurangi dampak lingkungan.

Perkembangan teknologi dan perangkat lunak khusus telah membantu meningkatkan optimasi rute dengan mempertimbangkan faktor seperti cuaca, kondisi jalan, jarak, waktu tempuh, kondisi lalu lintas, prioritas pengiriman dan hal lainnya yang mempengaruhi waktu pengiriman. Penggunaan teknologi ini juga memungkinkan pemantauan dan pembaruan real-time terhadap rute pengiriman, memungkinkan perubahan yang cepat jika ada situasi darurat atau perubahan keadaan yang mempengaruhi pengiriman.

4. Pengiriman ke Kota Tujuan

Setelah rute pengiriman ditetapkan, barang-barang tersebut dikirim ke kota tujuan atau gudang distributor yang lebih dekat dengan konsumen akhir. Pengiriman dapat dilakukan menggunakan berbagai jenis kendaraan, seperti truk, pickup, van, atau kendaraan khusus lainnya, tergantung pada jumlah dan jenis barang yang dikirim.

Sebagian besar perusahaan logistik, pada pengiriman middle mile menggunakan kendaraan truk karena biasanya jumlah barang yang banyak sehingga membutuhkan kendaraan yang relatif besar. Sehingga sangat wajar bila perusahaan atau pabrik melakukan sewa truk atau sewa pickup melalui 3PL atau Third Party Logistic untuk membantu proses mid mile ini.

Selama pengiriman, pengemudi atau personel yang bertanggung jawab akan mengikuti rute yang telah dioptimalkan sebelumnya. Pengemudi juga akan mengikuti jadwal pengiriman yang telah ditetapkan untuk memastikan pengiriman tepat waktu.

Koordinasi dengan pihak ketiga juga menjadi faktor penting dalam middle mile. Ini melibatkan kerjasama yang baik antara perusahaan, gudang atau pusat distribusi, dan 3PL untuk memastikan barang tiba dengan tepat waktu dan dalam kondisi yang baik. Komunikasi yang efektif dan sistem informasi yang terintegrasi antara semua pihak terkait adalah kunci sukses dalam menjalankan middle mile dengan lancar.

5. Penerimaan dan Penyerahan Barang

Setelah barang mencapai pusat pengiriman lokal atau tempat penyimpanan terakhir, langkah selanjutnya adalah menyimpan barang sementara sebelum dilakukan distribusi terakhir. Pusat pengiriman lokal berfungsi sebagai tempat penyimpanan untuk barang-barang tersebut sebelum mereka dikirim ke tujuan akhir.

Proses penerimaan dan penyerahan barang ini melibatkan verifikasi barang berdasarkan kode dan pencatatan untuk memastikan bahwa barang yang diterima sesuai dengan pesanan serta dalam kondisi yang baik. Informasi tentang jumlah barang, jenis barang, nomor pelacakan, dan informasi lainnya yang relevan dicatat dalam sistem atau dokumen yang sesuai. Ini penting untuk memastikan transparansi dan pemantauan yang efektif.

Selain penyimpanan sementara, pusat pengiriman lokal juga dapat melakukan konsolidasi barang sebelum pengiriman terakhir. Konsolidasi adalah proses menggabungkan beberapa barang dengan lokasi berbeda menjadi satu pengiriman. Dalam hal ini biasanya pada Last Mile, kurir akan di plot kan pada suatu area dengan lokasi yang hampir berdekatan sehingga dapat dilakukan satu pengiriman oleh kurir ke beberapa tujuan yang masih dalam satu area.

6. Manajemen Barang Kembali dan Pengembalian

Pada beberapa kasus terjadi kesalahan pengiriman, sehingga perlu dikembalikan ke kota asal atau gudang penyimpanan. Proses yang dilakukan setelah mengidentifikasi kesalahan pengiriman, penting untuk segera berkomunikasi dengan pihak terkait, seperti penyedia logistik, pemasok, atau pihak pengirim, untuk melaporkan masalah yang terjadi. Komunikasi yang jelas dan tepat waktu memungkinkan untuk koordinasi yang efektif dalam menyelesaikan masalah.

Berikutnya, perlu dievaluasi dampak kesalahan pada pengiriman dan mencari solusi alternatif. Ini melibatkan penilaian terhadap kesalahan tersebut, termasuk dampaknya terhadap waktu pengiriman, biaya tambahan, atau kebutuhan perbaikan atau penggantian barang yang rusak. Solusi alternatif dapat mencakup perubahan rute pengiriman, pengiriman ulang, atau tindakan perbaikan lainnya.

Jika kesalahan dapat diperbaiki, langkah-langkah perbaikan harus diambil sebelum melanjutkan ke pengiriman Last Mile. Ini dapat melibatkan perbaikan atau penggantian barang yang rusak, pengaturan ulang jadwal pengiriman, atau pengorganisasian ulang rute pengiriman. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa barang dikirim dengan benar dan sesuai dengan persyaratan pelanggan.

Manfaat Pengiriman Mid Mile

Setelah mengetahui pengertian dan tahapan dalam mid mile, tentu harus juga mengetahui manfaat dari pengiriman middle mile dalam sebuah proses pengiriman barang. Berikut adalah manfaat yang bisa dirasakan dalam menggunakan tahapan pengiriman middle mile.

Peningkatan Efisiensi Logistik

Implementasi strategi pengiriman middle mile dapat memberikan peningkatan efisiensi dalam operasional logistik. Dengan mengumpulkan barang dari berbagai sumber dan mengelompokkan, kemudian menjadi satu pengiriman yang besar, biaya pengiriman dapat dikurangi serta jumlah kendaraan yang digunakan dapat dioptimalkan. Hal ini menghasilkan proses pengiriman yang lebih efisien dan mengurangi waktu yang diperlukan untuk pengiriman barang.

Optimalisasi Rute Pengiriman

Pengiriman middle mile juga memungkinkan optimasi rute pengiriman. Dengan mengelompokkan barang sesuai dengan destinasi barang, pengiriman dapat dipetakan dengan lebih efisien. Teknologi dan algoritma canggih saat ini membantu pemetaan sehingga dapat digunakan untuk mengatur rute pengiriman yang optimal berdasarkan faktor-faktor seperti jarak, waktu, dan kondisi lalu lintas. Hal ini membantu menghemat waktu dan biaya yang terkait dengan pengiriman.

Penyimpanan dan Penanganan Barang yang Efisien

Gudang penyimpanan berperan penting dalam tahap pengiriman mid mile. Sebelum dilakukan pengiriman, sistem penyimpanan yang terorganisir sangat membantu saat barang akan dipindahkan dengan cepat dan akurat. Hal ini mengurangi risiko kerusakan barang dan meminimalkan waktu yang diperlukan untuk proses pengiriman.

Peningkatan Layanan Pelanggan

Pengiriman middle mile yang efisien dan tepat waktu memiliki dampak positif pada kepuasan pelanggan. Pelanggan yang menginginkan pengiriman yang cepat dan tepat waktu akan merasa puas dengan layanan yang diberikan. Peningkatan layanan pelanggan ini membantu membangun hubungan yang lebih kuat dengan pelanggan dan meningkatkan citra positif perusahaan.

TheLorry: Solusi Logistik untuk Pengiriman Mid Mile

TheLorry adalah salah satu perusahaan logistik yang dapat membantu proses pengiriman mid mile. TheLorry yang merupakan perusahaan logistik berbasis digital yang menawarkan jasa pengiriman kargo atau jasa pengiriman barang besar, berat dan banyak serta menyewakan kendaraan angkut barang seperti sewa truk, sewa pickup dan sewa blindvan. TheLorry menyediakan solusi yang komprehensif dan terintegrasi untuk memenuhi kebutuhan logistik bisnis Anda.

Dengan menggunakan TheLorry, Anda dapat dengan mudah mengatur pengiriman barang dari gudang penyimpanan ke gudang kota tujuan dengan cepat dan efisien. Keandalan adalah salah satu keunggulan kami, dengan memahami betapa pentingnya pengiriman barang, terutama dalam proses middle mile.

Kami juga memberikan fleksibilitas yang Anda butuhkan. Dalam bisnis, fluktuasi permintaan adalah hal yang biasa dan Anda tidak perlu khawatir karena kami dapat dengan mudah menyesuaikan kapasitas kendaraan sesuai dengan kebutuhan Anda. Jika volume pengiriman meningkat, kami dapat menambahkan armada kendaraan untuk memenuhi permintaan Anda. Fleksibilitas ini membantu Anda mengelola pengiriman barang dengan lebih baik dan memberikan kualitas layanan yang konsisten kepada pelanggan Anda.

Dengan menggunakan jasa TheLorry sebagai mitra middle mile, Anda dapat meningkatkan efisiensi operasional, mengurangi biaya transportasi, dan memberikan pengalaman yang memuaskan kepada pelanggan Anda.

Hubungi Customer Service atau Sales TheLorry dan dapatkan perkiraan harga serta memilih jadwal pengiriman yang sesuai dengan Anda inginkan. Kami akan dengan senang hati memberikan solusi yang tepat dan menawarkan layanan yang tak tertandingi untuk membantu Anda meraih kesuksesan dalam bisnis Anda.

Manfaatkanlah potensi pengiriman mid mile bersama TheLorry untuk meningkatkan efisiensi dan keunggulan kompetitif bisnis Anda.

Referensi

  1. Rudberg, M., & Abrahamsson, M. (2017). Optimizing the middle-mile transportation of goods: a literature review. Procedia Manufacturing, 11, 870-877.
  2. Dobie, K., Galarza, L., & Farris, J. A. (2018). A study of middle mile logistics for perishable products in a regional supply chain. International Journal of Production Economics, 198, 162-175.
  3. Zografos, K., Androutsopoulos, K., & Poulimenos, A. (2015). Middle-mile logistics for sustainable distribution: The case of a courier service provider. Procedia-Social and Behavioral Sciences, 175, 523-531.
  4. Ponomarov, S. Y., & Holcomb, M. C. (2009). Understanding the concept of supply chain resilience. The International Journal of Logistics Management, 20(1), 124-143.
  5. Soysal, M., & Bloemhof, J. M. (2016). Demand-driven production planning in food supply chains. European Journal of Operational Research, 249(3), 905-918.

Update : 24 November 2023
Ditulis oleh : Bani Darmawan

 

Spread the love

Leave a Reply